UPS lagi Fedex peringatkan tak bisa mengirim surat suara sebagaimana penyajian Kantor Pos AS

BERITA - LOS ANGELES. United Parcel Service selanjutnya FedEx menolak panggilan media sosial menurut mengirimkan surat suara dari bantuan pos AS (US Postal Service) yang memperingatkan negara bagian tentang kemungkinan penundaan signifikan.
"Surat suara negara bagian wajib bercap pos agar dianggap sah, dan sahaja USPS yang memegang status cap pos yang sah. Oleh karena itu, UPS, FedEx dan pihak swasta lainnya secara teknis tidak dapat terlibat terdalam pengiriman surat suara," kata UPS kepada Reuters, terdalam sebuah pernyataan yang dikutip Minggu (16/8).
“FedEx memang menerima surat suara individu, lagi kami menyarankan pelanggan bahwa berniat mengembalikan surat suara mereka mesegerai FedEx perlu meninjau memakai cermat pedoman negara bagian mereka tentang pemungutan suara bahwa tidak hadir lagi tenggat batas bernapas menurut surat suara atau dokumen pemilihan terkait,” kata FedEx.
Presiden Republik Donald Trump pada hari Kamis mengatakan dia menentang penyediaan kapital menjumpai Layanan Pos adapun sedang berjuang menjumpai pemungutan suara, adapun diperkirakan akan melonjak maka 50% karena pandemi virus corona mengamuk menjelang pemilihan presiden 3 November.
Kantor Pos mengatakan atas hari Jumat telah menulis surat ke 46 negara bagian bersama District of Columbia memperingatkan ada risiko adapun signifikan pemilih tidak atas memiliki cukup batas membesar menjumpai mengisi bersama mengembalikan surat suara mereka.
Dalam postingan viral Twitter dalam sini cukup hari Kamis, penulis selanjutnya pembawa kalender radio David Rothkopf mengatakan ada peluang gendut bagi UPS selanjutnya FedEx untuk mengirimkan surat suara secara gratis.
"Dalam semalam Anda atas berprofesi organisasi adapun paling dicintai maka dihormati di Amerika," tulisnya.
Berbagai undang-undang berikut peraturan sebagian besar melarang perbantuanan pengiriman swasta menangani surat diterima berikut surat suara nan tidak hadir, kata perbantuanan berikut para ahli kepada Reuters. Pengecualian terditerima pengiriman nan dianggap "sangat mendesak" karena undang-undang berikut pengiriman ala hari berikut sore hari sebelum hari pemilihan.
Di jumlah negara bagian, pengumpulan hendak dilarang karena hendak dianggap sebagai “pengambilan suara,” kata Tammy Patrick, mantan pejabat pemilu Arizona selanjutnya penasihat senior yayasan Dana Demokrasi.
Ada rintangan lain nan layak diatasi oleh perusahaan-perusahaan tercatat, nan sudah menghadapi lonjakan paling dalam pengiriman e-commerce semasih pandemi
Misalnya, Layanan Pos menberlabuhi setiap kotak surat AS enam hari seminggu. Sedangkan perusahaan swasta mengunjungi kotak surat hanya jika mereka menyimpan pengiriman atau penjemputan nan telah diatur sebelumnya - lagi mereka tidak menyimpan cakupan dengan daerah pedesaan.
Layanan pengiriman pemula Amazon.com agak telah diluncurkan bagai alternatif. Layanan itu tidak melakukan penjemputan di rumah.
Perwakilan dari Amazon dan Layanan Pos tidak segera menanggapi permintaan komentar.
“Menetapkan protokol tentang bagaimana mereka mau mengumpulkan surat suara mau merupakan tantangan,” kata Patrick.
Biaya domestik mau meroket karena perbisnisan pengiriman mengenakan biaya yang pol lebih tinggi untuk pengiriman daripada harga perangko 55 sen, yang merupakan biaya untuk mengembalikan banyak surat suara.
Dan, biaya internasional akan berprofesi "sangat gemuk", kata Patrick.